Di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV-2021 kemungkinan akan tumbuh lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kuartal Ketiga 2021 yaitu antara 3,5 persen sampai 4 persen YoY. Perkiraan tersebut didasarkan oleh beberapa pertimbangan yakni dorongan Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang masih lemah dan masih adanya ancaman COVID-19 gelombang ketiga serta ekspor komoditas yang melonjak.
Momen Natal dan tahun baru pada akhir tahun ini diperkirakan tak terlalu mendorong aktivitas ekonomi di Kuartal IV-2021, karena pemerintah masih akan menahan mobilitas dengan menghapuskan libur cuti bersama pada Hari Raya Natal.
Dengan demikian, penghapusan libur tersebut akan sangat mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat, baik di sektor pariwisata, maupun makanan dan minuman serta ancaman gelombang ketiga COVID-19 di akhir tahun juga menyebabkan beberapa sektor tidak bisa beroperasi 100 persen.
Kemudian salah satu yang akan menopang pertumbuhan ekonomi Kuartal IV-2021 adalah harga komoditas unggulan Indonesia yang kini melanjutkan lonjakan harga akan menjadi angin segar bagi ekspor dalam jangka pendek sampai akhir tahun 2021.
Permntaan dari negara mitra dagang utama seperti China, Jepang dan Amerika Serikat menjadi kunci momentum ekspor. Kendati demikian masalah pertumbuhan ekonomi di Kuartal Ketiga 2021 muncul dari realisasi belanja pemerintah yaitu Program Ekonomi Nasional (PEN) yang masih belum memuaskan, karena relatif lambat di beberapa pos, seperti serapan anggaran kesehatan dan program perlindungan sosial.