Untuk pasar saham masih menarik, sepanjang Desember (sampai dengan 29 Desember) mencatatkan Rp7,87 triliun, namun secara YTD outflow Rp6,19 triliun.
Tetapi SBN mengalami tekanan di 2022. Kemudian di tahun 2023 dengan suku bunga yang masih tinggi, Indonesia mampu membalikkan keadaan lagi.
"Capital inflow untuk SBN kita bahkan mencapai Rp80,4 triliun sampai 28 Desember kemarin, jadi dari negatif tahun 2022 menjadi positif," ujar dia.
Penurunan tekanan di pasar keuangan global kembali mendorong yield berada pada tren penurunan dalam 2 bulan terakhir. Yield SBN 10 tahun ke 6,74% dan secara YTD 6,68% dibandingkan awal tahun.
(DES)