IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 19 poin atau sekitar 0,11 persen ke level Rp16.676 per USD pada akhir perdagangan Selasa (5/12/2025).
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menilai, sentimen yang mendorong penguatan rupiah berasal dari eksternal, khususnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve sebesar 25 basis poin.
“Pasar berjangka saat ini memperkirakan peluang sebesar 87 persen bahwa bank sentral AS akan melonggarkan kebijakan pada 10 Desember, mencerminkan harapan bahwa inflasi yang lebih rendah atau data ketenagakerjaan dapat mendorong langkah tersebut,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (5/12/2025).
Namun demikian, dia menilai ada kehati-hatian dari pelaku pasar karena sejumlah pejabat The Fed menyampaikan sinyal yang beragam terkait ketahanan ekonomi AS. Ketidakpastian ini membuka kemungkinan siklus pelonggaran yang lebih bertahap atau bahkan tertunda.
Pelaku pasar kini menantikan sejumlah rilis data penting, termasuk laporan ketenagakerjaan AS menjelang keputusan suku bunga The Fed. Indikator yang menjadi perhatian utama adalah rerata empat minggu ADP Employment Change serta JOLTS Job Openings untuk periode September-Oktober.