Prediksi itu lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya di angka 5 persen. Penurunan prediksi pertumbuhan kuartal I-2025 tersebut menyusul langkah pemotongan anggaran oleh pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto yang dinilai akan berdampak pada pertumbuhan jangka pendek.
Outlook fiskal Indonesia dinilai masih berada dalam 'ketidakpastian yang tinggi' perihal garis waktu realokasi anggaran serta pelaksanaannya. Lalu, kurangnya tambahan sumber pendapatan negara, ditambah modal awal pembentukan Badan Pengelola Investasi Danantara yang akan berdampak pada penerimaan.
"Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup melemah direntang Rp16.340-Rp16.400 per USD.
(Fiki Ariyanti)