Ajib menilai, pemerintah bisa melakukan empat langkah untuk mitigasi jangka pendek maupun jangka panjang, di luar kebijakan fiskal dan moneter.
Di antaranya melanjutkan program optimalisasi Devisa Hasil Ekspor (DHE) sambil tetap memberikan insentif terbaik agar dunia usaha tetap berjalan dan tidak kekurangan likuiditas.
Kemudian fokus dengan program orientasi ekspor dan substitusi impor serta mendorong peningkatan nilai tambah atas komoditas-komoditas unggulan terutama sektor pertanian, perkebunan dan maritim.
Lebih lanjut, mendorong kebijakan revitalisasi sektor padat karya dan deregulasi. Hal ini diharapkan bisa menekan high cost economy yang membebani dunia usaha dan bisa meningkatkan daya saing.
“Dengan kompleksitas ekonomi yang ada, rupiah mengalami fluktuasi dan tekanan nilai yang luar biasa. Pemerintah harus bisa membuat langkah-langkah untuk stabilisasi nilai tukar dengan program-program kebijakan yang terukur dan pro dengan dunia usaha,” tutur Ajib.
(DESI ANGRIANI)