Kabar ini membuat mata uang euro terbenam -0,48 persen menjadi $1,1009, terendah sejak Mei 2020. Sepanjang minggu ini, mata uang Uni Eropa itu telah merosot 1,84 persen, yang akan menjadi minggu terburuk euro sejak Juni 2021.
"Perang ini akan menghancurkan Ukraina. Adapun Rusia akan mengalami kerugian ekonomi yang jadi implikasi jangka pendek dan jangka panjangnya," kata analis di ING, dilansir Reuters, Jumat (4/3/2022).
Analis menilai efek dari lonjakan harga energi dan gas dapat merusak rebound konsumsi di sektor industri dan swasta di tengah pelonggaran pembatasan Covid-19, yang akan membuat harga bahan pokok semakin mahal.
Sebaliknya, Federal Reserve AS hampir dipastikan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 15-16 Maret 2022 mendatang. Apabila terjadi, maka ini merupakan pertama kalinya sejak pandemi dimulai. (RAMA)