Di sisi lain, Bank of Japan (BoJ) menaikan suku bunga acuan dari 0,25 persen menajdi 0,5 persen. Kenaikan suku bung aitu mencerminkan pemulihan ekonomi Jepang terus berlanjut.
Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan Bank Indonesia (BI) optimistis kinerja perekonomian Indonesia pada 2025 akan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Proyeksi ini didasarkan pada berbagai indikator makroekonomi yang menunjukkan tren positif, meski di tengah tantangan global yang masih berlangsung.
Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan berada pada rentang 4,7 hingga 5,5 persen. Angka ini diproyeksikan meningkat lebih lanjut pada 2026 menjadi 4,8 persen hingga 5,6 persen.
Proyeksi tersebut didukung oleh inflasi yang diperkirakan tetap terjaga dalam target BI sebesar 2,5±1 persen. Stabilitas nilai tukar rupiah akan terus dijaga sesuai dengan fundamental ekonomi.
Sebelumnya, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps (bps) menjadi 5,75 persen. Kebijakan ini diambil dengan keyakinan bahwa inflasi tetap rendah dan diperlukan stimulus tambahan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan Kamis pekan depan diprediksi Ibrahim akan bergerak fluktuatif namun cenderung menguat di rentang Rp16.110-Rp16.180.
(Febrina Ratna Iskana)