IDXChannel – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan ini terus mengalami apresiasi dan bergerak di sekitar 16.200. Faktor perkasanya mata uang Garuda juga turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada dalam tren bullish.
Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan rupiah masih 'new troll' dalam sepekan terakhir. Hal itu berbeda dengan IHSG yang berada di fase bullish.
"Karena kan wajar saja jika di pasar forex kan rupiah sedikit jika dibandingkan Euro-USD maupun GBP-USD yang memang rata-rata cenderung menguat under peers lah dari USD yang menjadi bullish untuk GBP dan Euro bahkan extremely bullish," kata Nafan dalam Market Buzz Power Breakfast IDX, Jumat (12/7/2024).
Menurut Nafan, hal ini juga terjadi karena terkait dengan keputusan dovish The Fed sudah lama terjadi price in dari kinerja indeks dolar AS.
"Jadi otomatis ini turut mempengaruhi depresiasi dolar AS, belum lagi Jerome Powell di hadapan DPR AS, tren disinflasi sudah terjadi jadi otomatis akan memberikan sinyal positif The Fed punya peran sangat besar pada suku bunga," ujarnya.