Valuasi IPO AADI yang rendah, yakni 2,9 kali berdasarkan rasio price-to earnings (P/E) untuk tahun fiskal 2025 (FY25F), membuka peluang re-rating hingga 5x P/E atau Rp9.650 per saham (74 persen dari harga IPO).
Bahkan, kata analis Stockbit, jika mendekati rata-rata valuasi historis induknya, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), harga saham AADI bisa mencapai Rp13.525 per saham (+144 persen dari harga IPO).
Dengan asumsi dividend payout ratio (DPR) 50 persen, dividen AADI tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp966 per saham.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan pemain besar lainnya, seperti PTBA dan ITMG, didukung stabilitas harga batu bara yang diproyeksikan bertahan di kisaran USD130 per ton pada 2025.
Sementara, menurut riset Sucor Sekuritas, terbit pada 2 Desember 2024, AADI memiliki prospek cerah sebagai salah satu pemain utama di sektor batu bara.