Strategi ini turut membantu APLN mengurangi beban utang secara signifikan. Dalam periode 2017-2024, liabilitas perusahaan berhasil ditekan sebesar Rp3,38 triliun menjadi Rp13,91 triliun.
Sementara itu, ekuitas perusahaan meningkat dari Rp11,49 triliun pada 2017 menjadi Rp13,23 triliun pada kuartal III-2024. Rasio utang terhadap ekuitas (gearing ratio) pun membaik dari 0,8 menjadi 0,5.
“Jadi, penjualan atas aset ini telah menjadikan fundamental APLN semakin kuat,” tuturnya.
Bacelius menambahkan, hasil penjualan aset dimanfaatkan secara optimal untuk mengurangi utang, termasuk melunasi seluruh kewajiban dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Dengan demikian, perusahaan tidak lagi terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar dolar AS yang saat ini mengalami kenaikan tajam.