IDXChannel - Saham-saham Asia dibuka naik pada Selasa (17/10/2023). Ketangguhan ekonomi Amerika Serikat (AS) mengimbangi kekhawatiran terkait krisis geopolitik di Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters, Indeks MSCI dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4%. Indeks Nikkei di Tokyo naik 1%.
Semalam, S&P 500 naik 1%, sementara harga minyak dan dolar AS turun.
"Sejumlah tanda-tanda positif terkait kekuatan konsumen, pertumbuhan ekonomi, dan suku bunga AS meningkatkan harapan," kata Kerry Craig, seorang ahli strategi pasar global di J.P. Morgan Asset Management.
Hasil kuartalan dari Goldman Sachs dan Bank of America akan dirilis pada Selasa, sementara laporan triwulanan Morgan Stanley, Johnson & Johnson, Tesla, dan Netflix akan dirilis pada akhir pekan ini.
Baru-baru ini, para pejabat Federal Reserve mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin akan berakhir. Perubahan sikap ini menggembirakan para investor dan pasar obligasi.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun sekitar 15 basis poin dari level tertinggi dalam 16 tahun terakhir, meskipun naik tipis di perdagangan Asia pada Selasa pagi menjadi 4,7331%. (WHY).
Emas turun tipis dari level tertinggi tiga pekan menjadi USD1.915 per ons. Minyak mentah berjangka Brent turun lebih dari USD1 per barel pada Senin di tengah kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap minyak Venezuela oleh AS. (WHY)