Namun, peluang peningkatan likuiditas dana pihak ketiga (DPK) dan NIM yang lebih baik dari perkiraan dapat menjadi faktor pendukung.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mempertahankan kebijakan moneternya pada Rabu, di tengah gejolak pasar yang mendorong investor menarik dana dari saham dan melepas obligasi imbal hasil tinggi Indonesia. Tekanan ini dipicu kekhawatiran terhadap kondisi fiskal serta lemahnya permintaan domestik.
Di sisi lain, pada Kamis (20/3/2025), DPR RI mengesahkan revisi Undang-Undang (UU) TNI yang kontroversial, membuka lebih banyak peluang bagi perwira militer untuk mengisi jabatan sipil.
“Di tengah ketidakpastian kebijakan makro dan politik yang tinggi, risiko arus keluar dari pasar saham tetap terlihat, baik dari investor asing maupun domestik,” demikian mengutip analis Citi dalam risetnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.