Selain itu, suku bunga rendah diperkirakan meningkatkan permintaan kredit, baik untuk konsumsi maupun investasi.
Sentimen pasar juga positif karena kebijakan ini mendukung pertumbuhan ekonomi, yang dapat menurunkan risiko kredit bermasalah.
Namun, investor tetap perlu memerhatikan kinerja fundamental perbankan ke depan serta sentimen ekonomi makro global, termasuk kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang bisa memengaruhi ekonomi RI dan arah suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Analis Ciptadana, dalam outlook yang terbit pada 31 Oktober 2024, memproyeksikan sektor perbankan akan menjadi salah satu andalan di 2025.
Dengan perkiraan pertumbuhan laba perbankan mencapai 12 persen, didorong peningkatan kredit hingga 12 persen dan stabilitas margin bunga bersih (NIM), saham seperti BBRI dan BBTN menjadi pilihan utama.