Melati Kristina - Riset
Pasalnya, bisa jadi investor terkena dividend trap, yakni jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.
Alhasil, investor terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date.
Informasi saja, pada tanggal cum dividen, yakni pada Selasa (18/4) saham BNGA berada di level Rp1.330/saham. Dengan demikian, sahamnya sudah anjlok hingga 6,77 persen dibanding tanggal cum dividen emiten.
Di sisi lain, menurut harga sahamnya pada saat cum date, dividend yield BNGA untuk periode ini mencapai 8,66 persen.
Dengan demikian, bisa dikatakan, dividend yield BNGA tergolong tinggi karena berada di atas 5 persen.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
