Namun, pemerintah Indonesia khawatir Temu dapat mengganggu industri UMKM lokal dengan menjual produk impor dari China.
Hal ini memicu spekulasi bahwa BUKA mungkin menjadi target akuisisi, seperti TikTok dan Tokopedia, mengingat izin operasional Temu mungkin tidak diberikan.
Di samping soal akusisi oleh Temu, rumor lainnya berkaitan dengan divestasi di BBHI.
Menurut catatan Algo Research, BUKA mengalami kerugian tahun ini, sebagian besar karena investasi di Bank Allo (BBHI), di mana BUKA memiliki 11,5 persen kepemilikan.
Saham BBHI saat ini diperdagangkan di IDR 925 persen saham, lebih rendah dari harga penutupan di akhir 2023. Spekulasi menyebutkan BUKA mungkin menjual BBHI dan fokus memperkuat ekosistem dengan Superbank.