“Lonjakan harga CBRE terjadi di tengah rencana rights issue jumbo yang ditaksir senilai Rp1,2 triliun,” ujar Michael, Kamis (4/9/2025).
Ia menambahkan, nilai tersebut bahkan hampir setara dengan kapitalisasi pasar perusahaan saat ini. “Lebih besar dari kapitalisasi pasar perusahaan yang saat ini sekitar Rp1,3 triliun,” kata dia.
Michael juga menyoroti arah baru diversifikasi bisnis yang dipersiapkan perseroan. “CBRE juga menyiapkan diversifikasi usaha ke sektor jasa penunjang lepas pantai (offshore),” imbuh Michael.
Rencana itu, lanjut Michael, menyasar pengembangan infrastruktur energi, baik di sektor migas maupun energi terbarukan. “Termasuk PLTA laut,” tuturnya.
Sebagai informasi, CBRE berencana menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 48 miliar saham bernilai nominal Rp25 per saham. Dari aksi korporasi ini, perseroan menargetkan dana maksimal Rp1,2 triliun.