Tak hanya itu, menurut Michael, ada pula faktor ekspektasi yang turut memperkuat sentimen positif terhadap saham INET. “Ada ekspektasi dari INET untuk menang dalam lelang frekuensi 1,4 GHz,” imbuh Michael.
Sementara itu, Michael juga menyoroti kinerja DOOH pada kuartal I-2025 yang juga menunjukkan pertumbuhan positif.
“Laba bersih DOOH tumbuh sekitar 40–45 persen YoY, dari Rp0,85 miliar menjadi Rp1,25 miliar,” ujarnya.
Ia mencatat bahwa saham DOOH juga menunjukkan performa mengesankan sepanjang tahun berjalan. “Dari awal tahun hingga sekarang (YTD), saham ini telah mencetak kenaikan lebih dari 110 persen,” kata Michael.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa DOOH dan WIFI memiliki sinergi sebagai bagian dari ekosistem digital yang sama. “Dan tentunya sebagai satu ekosistem dengan WIFI, hal ini saling bersinergi,” demikian kata Michael.