Henan Putihrai menyebutkan, manajemen memperkirakan EBITDA dan margin EBITDA pada kuartal III/2025 akan tetap stabil berkat kapasitas armada internal yang sudah terintegrasi.
Di sisi korporasi, proses penyesuaian saldo rugi ditahan telah disetujui secara prinsip dan tengah dikaji bersama OJK serta auditor eksternal. Penyesuaian ini tidak akan dikenakan pajak karena bukan berasal dari aktivitas operasional. Sementara itu, proses impairment aset tidak produktif ditargetkan rampung pada kuartal IV-2025.
Perseroan juga tengah memperkuat portofolio kontrak. DEWA akan mengambil alih penuh operasi di area Bengalon (KPC) setelah kontrak subkontraktor berakhir.
Selain itu, perusahaan membidik kontrak baru dari Arutmin pada November 2025, serta dua kontrak tambahan di luar jaringan KPC dan Arutmin. Pembiayaan ekspansi akan didukung oleh rencana penerbitan instrumen utang yang saat ini masih dievaluasi.
Pada lini mineral, eksplorasi tahap pertama di konsesi Gayo Mineral Resources (GMR) telah menunjukkan kandungan emas yang lebih dominan dibanding tembaga. Data awal sumber daya diperkirakan rilis pada November 2025, sementara tahapan pengeboran kedua yang dimulai Juni 2025 ditargetkan selesai dalam satu tahun untuk penentuan estimasi cadangan.