Tetapi Wall Street Journal melaporkan bahwa sebenarnya Didi telah diperingatkan regulator untuk menunda penawaran umum perdana (IPO) dan memeriksa keamanan jaringannya.
“Dengan beberapa sumber berita mengatakan bahwa Didi tahu berbulan-bulan sebelum tindakan keras akan datang, beberapa orang akan mulai meragukan tata kelola perusahaan juga. Jika tindakan keras itu memang direncanakan berbulan-bulan sebelumnya, itu akan menyiratkan bahwa itu tidak akan segera hilang,” ujar Direktur Riset Aequitas, Sumeet Singh, dilansir dari Reuters, Rabu (7/7/2021).
Saham Didi dijual dengan harga USD14 dalam IPO atau menjadi pencatatan terbesar perusahaan China di Amerika Serikat, sejak Alibaba mengumpulkan USD25 miliar pada 2014. Didi pun menjadi perusahaan dengan nilai mencapai USD75 miliar. (TIA)