"Stok pada September meningkat karena ekspor yang lebih lemah dari yang diperkirakan. Tren ini kemungkinan akan memberikan tekanan pada harga di masa mendatang," ujarnya kepada Bernama, Kamis (10/10).
"Kami melihat support di MYR4.200 (per ton) dan resistance di MYR4.350," katanya.
Kepala penelitian komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan stok minyak sawit Malaysia untuk September sebesar 2,01 juta ton sesuai dengan perkiraan pihaknya sebesar 2,04 juta ton, dan lebih tinggi dari perkiraan lain yang berkisar antara 1,88 juta hingga 1,95 juta ton.
Namun, jumlah ini turun secara tahunan dari 2,312 juta ton pada September 2023.
"Kenaikan stok akhir terutama disebabkan oleh penurunan tajam sebesar 37 persen dalam konsumsi domestik dan kenaikan lebih dari 10 persen pada stok CPO," katanya.
Dia juga mencatat, produksi turun 3,8 persen sementara ekspor hanya naik sedikit di bawah satu persen.