Menurut laporan broker CGSI dalam update analis meeting dengan WIKA, tahap restrukturisasi untuk perseroan masih berlangsung, kendati beberapa tantangan keuangan jangka pendek masih ada.
Fokus di paruh kedua tahun ini, manajemen mengharapkan perbaikan arus kas dan prospek keuangan yang lebih stabil karena peningkatan penagihan piutang selama semester II-2024 (2H24).
Pada 2H24, WIKA akan fokus pada pembayaran utang dan mengoptimalkan arus kas dari operasi.
Menurut CGSI, tantangan keuangan jangka pendek untuk WIKA, yakni EBITDA tetap negatif sebesar minus Rp369 miliar pada kuartal I-2024 (1Q24), terutama disebabkan oleh kerugian dari PT PSBI (Kereta Cepat).
Sementara, kontrak baru & proyek yang sedang berjalan, di antaranya perolehan kontrak baru sebesar Rp8,86 triliun hingga 24 Mei (target 2024: Rp28-30 triliun).