IDXChannel – Saham-saham emiten perkebunan sawit atau produsen crude palm oil (CPO) melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis (31/7/2025).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.21 WIB, saham PT Smart Tbk (SMAR) melesat 15,3 persen, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) melejit 8,82 persen, dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melambung 8,06 persen.
Kemudian, saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) terkerek 3,48 persen, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tumbuh 0,72 persen, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 2,17 persen, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) menghijau 2,19 persen.
Nama-nama lainnya, saham SGRO terapresiasi 1,00 persen, PTPS 1,23 persen, TLDN 1,48 persen, dan ANJT 0,28 persen.
Sebelumnya, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, salah satu faktor utama yang mendorong pergerakan saham-saham produsen CPO saat ini adalah kebijakan terbaru dari pemerintah.
“Salah satu katalis utama CPO adalah keputusan Menteri Kehutanan No. 36 Tahun 2025,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).
Dalam beleid tersebut, kata Michael, pemerintah menargetkan untuk menyita sekitar 1,1 juta hektare kebun sawit ilegal yang berada di kawasan hutan.
“Dan secara teknis, hal ini akan membuat produksi CPO di dalam negeri menjadi menurun,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa dampaknya cukup signifikan bagi pasar. “Akibatnya adalah harga CPO yang naik,” imbuh Michael.
Selain dari sisi kebijakan, sentimen positif lainnya juga datang dari kinerja keuangan sejumlah emiten sawit pada semester I-2025 yang terbilang solid.
TAPG membukukan laba bersih sebesar Rp1,69 triliun, naik 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp966 miliar.
DSNG juga mencatat pertumbuhan signifikan, dengan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp915,77 miliar. Angka tersebut melonjak 81,85 persen secara tahunan dari Rp503,56 miliar pada semester I-2024.
Sementara itu, AALI mencatat pendapatan bersih sebesar Rp14,44 triliun, naik 40,07 persen year-on-year (YoY) dari Rp10,31 triliun di semester I tahun lalu. Laba bersih AALI juga tumbuh 40,13 persen menjadi Rp702,12 miliar dari sebelumnya Rp501,04 miliar.
Kemudian, TLDN membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp2,55 triliun, meningkat 36,68 persen dari capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,86 triliun. Laba bersih TLDN pun melonjak lebih dari dua kali lipat, naik 108,61 persen secara tahunan menjadi Rp561,27 miliar dari sebelumnya Rp269,05 miliar.
Lebih lanjut, PGUN mencatat kinerja positif sepanjang enam bulan pertama 2025. Penjualan bersih perusahaan mencapai Rp385,17 miliar, tumbuh 48,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp258,63 miliar.
Kenaikan pendapatan ini ikut mendorong lonjakan laba bersih PGUN yang menembus Rp83,53 miliar, atau naik hampir delapan kali lipat atau 690 persen dari laba Rp10,57 miliar pada semester I-2024.
Tidak hanya itu, JARR juga mencatat pertumbuhan kinerja. Penjualan bersih JARR naik 18,66 persen secara tahunan menjadi Rp2,04 triliun, dari sebelumnya Rp1,71 triliun.
Laba bersih JARR ikut meningkat tajam sebesar 82,5 persen menjadi Rp160,39 miliar pada semester I-2025, dibandingkan dengan Rp87,84 miliar pada periode yang sama tahun lalu. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.