IDXChannel - Saham PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) naik seiring resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/8/2023). Berbeda, sang induk, peritel telepon seluler PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) malah melemah.
Berdasarkan data BEI, harga saham ERAL dibuka naik 9,23 persen ke level Rp426 per saham, dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp390 per saham.
Kemudian, per 10.08 WIB, kenaikan saham ERAL menjadi 8,72 persen ke Rp422 per saham.
Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp131,24 miliar dan volume 303,44 juta saham.
Berbanding terbalik, saham ERAA malah masuk jajaran losers usai ambles 4,63 persen ke Rp515 per saham.
Investor melakukan aksi ambil untung usai ERAA menguat sejak 28 Juli lalu hingga Senin (7/8), reli yang terhenti sekali saat saham memerah 0,95 persen pada Jumat pekan lalu (4/8). Selama 28 Juli hingga 7 Agustus, saham ERAA melonjak nyaris 13 persen.
“Kami berharap hadirnya ERAL di bursa dapat menggairahkan pasar modal nasional, serta menambah pilihan saham perusahaan dengan fundamental yang kuat bagi para investor,” kata Direktur Utama ERAL, Djohan Sutanto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/8/2023).
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 1,03 miliar saham atau 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
Selain itu, perseroan juga mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 31,12 juta saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya sebesar 3% dari saham yang ditawarkan pada saat IPO.
Setelah pelaksanaan IPO, perseroan akan memberikan sebanyak-banyaknya 52,39 juta saham atau sebesar 1% dari modal ditempatkan dan disetor penuh untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan perseroan atau management and employee stock option plan (MESOP).
Perihal penggunaan dana, sebesar 37% dana hasil IPO akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada entitas usaha dengan rincian sebesar 93% akan digunakan untuk PT Mitra Internasional Indonesia.
Adapun, dana tersebut dialokasikan untuk modal kerja dan pengembangan gerai baru, serta peremajaan gerai yang sudah ada.
Kemudian, sebesar 39% akan diberikan kepada PT Era Aktif Indonesia untuk modal kerja dan belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar empat gerai dan peremajaan sekitar dua gerai.
Selanjutnya, sebesar 13,75% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk penyetoran modal kepada anak usaha dengan rincian, sebesar 35% untuk penyertaan modal kepada PT Era Gaya Indonesia untuk modal kerja dan belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar lima gerai.
Serta sebesar 65% diberikan kepada PT Master Selam Nusantara yang akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar dua gerai.
Terakhir, sekitar 49,25% dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan, guna mendukung kegiatan usaha utama dan operasional perseroan, namun tidak terbatas pada pembiayaan pengadaan, penyaluran dan kelengkapan persediaan, serta beban operasional lainnya. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.