Dengan sentimen Grup Lotte yang tengah ekspansif dan valuasi yang sudah menanjak, pergerakan saham FPNI ke depan akan sangat dipengaruhi oleh realisasi permintaan, efisiensi operasional, serta sejauh mana sinergi LCI dapat memperkuat posisi perseroan dalam industri petrokimia nasional.
Rapor teranyar, FPNI membukukan kinerja keuangan yang membaik signifikan hingga periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2025. Perseroan mencatat laba bersih sebesar USD5,55 juta, berbalik dari rugi USD2,92 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan FPNI tercatat sebesar USD233,9 juta, turun dari USD281,3 juta tahun lalu seiring tekanan harga dan permintaan. Namun, perseroan berhasil menekan beban serta mencatat keuntungan lain-lain, sehingga laba sebelum pajak berbalik positif menjadi USD4,20 juta dari rugi USD4,17 juta tahun sebelumnya.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat USD5,54 juta, dengan laba per saham dasar sebesar USD0,0010, berbanding rugi USD0,0005 per saham pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut laporan tahunan perseroan di 2024, FPNI berada di bawah kendali grup petrokimia global Lotte melalui struktur kepemilikan berlapis yang melibatkan entitas di Korea Selatan dan Malaysia. Berdasarkan prospektus perseroan, pengendali terakhir FPNI adalah Lotte Corporation (LC) yang berkedudukan di Korea Selatan.