sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham GOTO Melonjak di Tengah Rumor Merger, Simak Analisisnya

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
10/11/2025 10:38 WIB
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak tajam pada Senin (10/11/2025), terdorong kabar bahwa pemerintah tengah membahas potensi merger dengan Grab.
Saham GOTO Melonjak di Tengah Rumor Merger, Simak Analisisnya. (Foto: GoTo)
Saham GOTO Melonjak di Tengah Rumor Merger, Simak Analisisnya. (Foto: GoTo)

IDXChannel – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak tajam pada Senin (10/11/2025), terdorong kabar bahwa pemerintah tengah membahas potensi merger atau akuisisi dengan rivalnya, Grab, yang bisa mengubah lanskap layanan ride-hailing dan pengantaran makanan di Indonesia.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.27 WIB, saham GOTO meningkat 8,20 persen ke level Rp66 per unit. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp318,03 miliar.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menyoroti sentimen yang mendorong pergerakan saham GOTO belakangan ini. Menurutnya, hal ini banyak dipengaruhi oleh kabar terkait rencana merger dengan Grab.

"Ada sentimen dari GOTO terutama datang dari proses merger dengan Grab yang rumornya akan dibantu oleh Danantara dalam proses deal-nya," ujar Michael, Senin (10/11/2025).

Selain faktor sentimen, Michael juga menekankan pentingnya indikator teknikal bagi saham GOTO. Ia menilai bahwa pergerakan harga bisa memberi sinyal positif jika level tertentu berhasil ditembus.

"Secara teknikal, GOTO akan reversal bullish jika berhasil ditutup di atas harga Rp67, yang artinya memvalidasi pattern GOTO untuk memiliki target ke angka Rp84," imbuh dia.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi buka suara terkait dua aplikator ride-hailing Grab dan GoTo yang dikabarkan akan melakukan penggabungan atau merger.

Hal itu diungkapkan Prasetyo saat dikonfirmasi terkait Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol), di mana regulasi tersebut akan mengatur sejumlah aspek penting, termasuk skema penggabungan dua raksasa aplikasi ojek online tersebut.

"Iya salah satunya (membahas penggabungan Grab-GoTo)," ujar Prasetyo usai mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait Komisi Percepatan Reformasi Polri, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Prasetyo juga mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan memiliki peran dalam proses penggabungan tersebut.

"Macam-macam (Kementerian yang terlibat) karena kemudian ada juga Danantara ikut terlibat di situ karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan. Minta tolong sabar dulu," kata dia.

Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah masih menimbang sema terbaik, apakah akan dilakukan melalui mekanisme merger atau akuisisi.

"Ya, ini lagi dicari skemanya," kata dia.

Ketika ditanya apakah benar Grab akan dibeli oleh GoTo, Prasetyo menjawab singkat.

"Rencana begitu," kata dia.

Lebih lanjut, Prasetyo mengatakan langkah ini tidak hanya berkaitan dengan urusan korporasi, tetapi juga merupakan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan kepentingan mitra pengemudi dan perusahaan aplikator, termasuk dalam hal kebijakan tarif layanan serta keberlanjutan ekosistem transportasi daring.

"Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang di situ tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar. Kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ," kata Prasetyo.

Terkait perkembangan peraturan presiden tentang ojek daring, Prasetyo menyampaikan bahwa regulasi tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan mitra pengemudi maupun perusahaan aplikator.

"Sedang terus disempurnakan. Dalam artian dilengkapi dari berbagai pihak, baik teman-teman mitra ojol maupun teman-teman aplikator," kata dia.

Belum ada pernyataan resmi baik dari pihak Grab dan GOTO mengenai kabar merger ini.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Grab yang melantai di Nasdaq tengah mencari kesepakatan untuk membeli pesaingnya GOTO, pada kuartal II-2025, dan telah mempekerjakan penasihat untuk menangani rencana akuisisi tersebut.

Sebuah kesepakatan diperkirakan akan menilai GoTo sekitar USD7 miliar, menurut sumber yang dekat dengan masalah ini awal tahun ini. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement