IDXChannel – Harga saham emiten jasa ride-hailing dan e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup naik pada perdagangan Jumat (18/11/2022) di tengah kabar perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 1.300 karyawan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham GOTO menguat 3,74 persen ke Rp222 per saham.
Nilai transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp301,94 miliar dengan volume 1,37 miliar saham.
Penguatan ini membuat harga saham GOTO tumbuh 5,71 persen dalam sepekan dan melonjak 11,00 persen dalam sebulan terakhir.
Namun, sejak awal tahun (ytd), saham GOTO merosot 34,32 persen.
Pandangan Analis
Melihat harga saham GOTO yang ditutup naik, analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menjelaskan, tidak ada pengaruh signifikan dengan pemberitaan PHK di muka.
“Bisa kita bilang, gak ada pengaruh signifikan dengan adanya pemberitaan terkait PHK,” kata Reza kepada IDXChannel, Jumat (18/11).
Namun, jelas Reza, hal tersebut bisa juga dilihat bahwa berita negatif direspons oleh pasar secara positif.
Sementara, analis senior sekaligus VP Samuel Sekuritas Indonesia M. Alfatih mengatakan, PHK ala GOTO memang merupakan hal sulit bagi manajemen.
“Namun, sikap ini dapat menekan biaya di masa depan sehingga dapat menjadi hal positif bagi perusahaan,” ujar Alfatih saat dihubungi IDXChannel, Jumat (18/11).
Melihat respons pasar, Alfatih bilang, “Dalam sebulan terakhir hingga berita [PHK] ini muncul, reaksi market masih positif.”
Cukup senada dengan kedua analis di atas, Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee berpendapat, pengurangan karyawan tidak selalu buruk.
Ini karena, kata dia, PHK atawa layoff yang dilakukan GOTO ini bagian dari perusahaan untuk efisiensi dan pengurangan biaya. Hal tersebut juga, lanjut Hans, bisa menyebabkan kinerja perusahaan membaik.
Hans menjelaskan, perusahan di luar juga banyak melakukan layoff karyawan, seperti Meta, induk Facebook.
“Ini karena perusahaan besar itu bisnisnya macam-macam. Ada divisi yang sukses; ada yang gagal. Untuk yang gagal jadi terpaksa ditutup dulu, untuk melakukan efisiensi,” kata Hans kepada IDXChannel, Jumat (18/11).
Jadi, demikian masih mengutip Hans, “pasar menangkap, efisiensi perusahaan ini untuk menaikkan kinerja ke depan.”