sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham GOTO Terus Anjlok Pasca Private Placement, Investor Jadi Pesimistis?

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
13/10/2023 11:52 WIB
Saham emiten e-commerce dan ride-hailing RI, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih terus mengalami tekanan dalam perdagangan sepekan terakhir.
Saham GOTO Terus Anjlok Pasca Private Placement, Investor Jadi Pesimistis? (Foto: MNC Media)
Saham GOTO Terus Anjlok Pasca Private Placement, Investor Jadi Pesimistis? (Foto: MNC Media)

Peluang GOTO di Aturan Baru E-Commerce

Pemerintah baru saja menerbitkan aturan yang mengatur terkait layanan e-commerce di Indonesia. Peraturan ini tertuang Kementerian Perdagangan No.3/2023 yang berfungsi sebagai strategi dua arah.

Pertama, mengendalikan aliran produk impor ke Indonesia untuk melindungi perekonomian lokal.

Kedua, berfungsi untuk mengontrol efektivitas media sosial sebagai alat yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli barang.

BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbarunya mengatakan, aturan ini berpotensi mendorong persaingan yang lebih setara untuk platform e-commerce.

“Kami yakin platform e-commerce besar (Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak dan Blibli) akan bersaing secara lebih seimbang karena tidak satu pun dari mereka yang menggunakan media sosial. Kami pikir langkah yang mungkin dilakukan adalah platform besar ini mencoba menangkap pangsa pasar Tiktok dengan melakukan lebih banyak subsidi, dan mengembangkan lebih banyak kemampuan untuk terlibat dengan cara yang sama seperti Tiktok,” ungkap BRI Danareksa Sekuritas.

Kondisi ini diharapkan dapat mendorong kinerja GOTO moncer di kuartal 3 tahun ini. GOTO diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan GTV kuartal per kuartal (qoq).

“Kami berharap GOTO dapat memberikan pemulihan GTV dan melihat ruang untuk penerapan subsidi yang lebih tepat sasaran. Kami memperkirakan GOTO akan mencatat pertumbuhan GTV qoq di 3Q23 bersih sebesar Rp50 triliun/bulan atau sekitar pertumbuhan 5 persen qoq,” tambah BRI Danareksa Sekuritas.

Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas menyebutkan masih terlalu dini untuk mengukur apakah GOTO bisa merebut pangsa pasar yang ditinggalkan oleh platform perdagangan sosial saingannya.

“Dari sisi pendapatan, kami memperkirakan perusahaan teknologi akan melihat momentum positif di 3Q23 dengan pertumbuhan GTV dan kerugian EBITDA yang lebih rendah. Kami mempertahankan peringkat OW kami pada sektor ini dengan pilihan utama kami adalah GOTO (BELI, TP Rp150) dan BUKA (BELI, TP Rp340),” imbuh BRI Danareksa Sekuritas. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement