IDXChannel – Saham PT Green Power Group Tbk (LABA) melemah signifikan hingga penutupan sesi I, Jumat (13/9/2024) setelah bergerak liar selepas keluar dari papan pemantauan khusus (PPK) pada Rabu (11/9) lalu.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham LABA merosot 12,24 persen ke level Rp645 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp25,25 miliar dan volume perdagangan 37,67 juta saham.
Kemarin, saham LABA ditutup naik 3,45 persen setelah melewati hari yang terjal.
Sejatinya, saham LABA sempat beberapa kali mendekati auto reject atas (ARA) dengan melesat 24,65 persen di awal perdagangan Kamis (12/9), sebelum tiba-tiba penguatannya berkurang drastis dan sempat terkoreksi 5,6 persen ke Rp670 per saham menjelang penutupan sesi I kemarin.
Pergerakan liar tersebut terjadi seiring tekanan jual lebih tinggi tinimbang tekanan beli. Maklum, pada Rabu, setelah keluar dari papan pemantauan khusus, saham LABA ditutup ARA 24,56 persen sehingga tak menutup kemungkinan adanya aksi ambil untung (profit taking).
Sebelumnya, saat masih di PPK, saham LABA sempat turun hingga auto rejection bawah (ARB) 10 persen untuk papan pemantauan khusus selama tiga hari beruntun, menyusul kenaikan hingga auto rejection atas (ARA) untuk PPK 10 persen sejak 2-5 September 2024.