Peringkat ketiga terbawah saham debutan jatuh kepada PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS). Emiten distributor gas alam ini tercatat sebagai saham kedua yang listing pada 2024 .
Saham CGAS anjlok 76,54 persen sejak listing perdana pada 8 Januari dari harga Rp930 menjadi Rp99 per saham. CGAS pernah masuk papan pemantauan khusus dan dikunci Bursa sebanyak dua kali pada 14 Februari dan 23 Februari.
Dalam gelaran IPO, CGAS melepas 531,42 juta saham dengan harga Rp338 per saham, sehingga meraup dana segar sebesar Rp179,6 miliar. Perseroan juga menawarkan 265,71 juta Waran Seri I (CGAS-W) atau sebesar 21,43 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga pelaksanaan Rp306.
Harga CGAS-W juga ikut jeblok 98,93 persen dari harga Rp187 ke harga Rp1 per waran. Padahal saat listing, waran CGAS dibuka melesat ke harga Rp25 per waran atau naik 2.400 persen. Adapun waran tersebut dihapuskan atau delisting mulai 7 Januari 2025 sehingga pelaksanaan CGAS-W menjadi saham CGAS dapat dilakukan hingga awal tahun depan.
Meski sahamnya berkinerja buruk, CGAS mampu membukukan kenaikan laba bersih sebesar 178,1 persen dari Rp3,5 miliar menjadi mencapai Rp9,2 miliar hingga kuartal III-2024. Sejalan dengan itu, CGAS juga meraup pendapatan sebesar Rp375,9 miliar, atau meningkat 38,9 persen dari Rp270,6 miliar pada periode sama di 2023 lalu.