Posisi saham IPO kedua terbawah ditempati oleh PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA). Emiten yang melantai pada 8 Juli 2024 ini mencatatkan penurunan saham 77,24 persen sejak debut perdana dari harga Rp500 ke harga Rp71
Saham eksportir udang beku pernah digembok Bursa pada 29 Juli, akibat harga yang jeblok hingga mentok auto reject bawah (ARB).
Sebagai emiten ke-29, ISEA menawarkan 290 juta saham ke publik atau setara 20,86 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan jumlah dana yang dihimpun mencapai Rp72,5 miliar. Dana IPO digunakan untuk membeli bahan baku langsung serta biaya pemasaran dan utilitas.
ISEA juga menerbitkan sebanyak 145 juta Waran Seri I (ISEA-W) yang menyertai saham, atau setara 13,18 persen sebagai insentif bagi para pemegang saham baru perusahaan. Harga waran ISEA pun bernasib sama yakni jeblok 86,67 persen dari harga Rp60 ke harga Rp8 per waran.
Hingga kuartal III-2024, ISEA mencetak laba bersih Rp1,7 miliar atau jauh di bawah target perseroan yang sebesar Rp27 miliar. Ekspor menjadi menyumbang pendapatan terbesar dengan Amerika Serikat (AS) sebagai pasar utama.