Penurunan laba bersih signifikan tersebut terjadi seiring membengkaknya beban yang mencapai Rp16,43 triliun per paruh pertama 2022 atau meningkat 107,70% yoy.
Dalam rilis pers Indosat (29/7), manajemen menjelaskan, penurunan laba bersih terutama “disebabkan oleh peningkatan beban operasional, peningkatan beban depresiasi dan amortisasi, serta peningkatan biaya finansial, sebagai dampak dari penggabungan dua perusahaan, yang diimbangi oleh peningkatan pendapatan.”
Informasi saja, ISAT resmi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia pada 4 Januari 2022. Semenjak itu, Indosat berganti nama menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk dari sebelumnya PT Indosat Ooredoo Tbk.
Investor Menunggu Dividen
Indosat sendiri akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 18 Agustus mendatang.
Adapun, mata acara RUPS adalah terkait persetujuan atas penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 dan penetapan dividen yang berasal dari laba bersih tahun buku 2021 dan sebagian laba yang ditahan sampai dengan 31 Desember 2021.