Saham emiten properti big cap milik pengusaha kondang Aguan dan Grup Salim, PANI, juga menjadi beban IHSG, yakni turun sebesar 4,29 persen.
Demikian pula, saham konglomerat otomotif, ASII, yang berkurang 1,72 persen dan saham induk Indomaret DNET milik Grup Salim yang memerah 1,64 persen. Saham batu bara milik Low Tuck Kwong, BYAN, ikut terdepresiasi 0,61 persen.
Selain saham-saham konglomerat, empat saham bank utama juga tertekan. Saham BBCA minus 2,14 persen, BMRI berkurang 1,94 persen, BBRI tergerus 0,99 persen, dan BBNI turun 0,70 persen.
Pasar saham Indonesia, termasuk Asia, terpengaruh kabar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan akan mengenakan tarif tambahan, termasuk pada baja dan aluminium.
Langkah ini berpotensi mendorong inflasi dan membatasi ruang bagi penurunan suku bunga lebih lanjut. (Aldo Fernando)