Saham emiten tambang yang terafiliasi Grup Salim, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) merosot 5,33 persen. Saham AMMN, dengan market cap Rp580 triliun, melemah 5,31 persen dalam sebulan terakhir di tengah lesunya kinerja komoditas logam dan minimnya katalis positif perusahaan.
Selain PANI dan AMMN, saham geotermal besutan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terdepresiasi 4,43 persen. BREN menjadi satu di antara pemberat utama indeks lantaran memiliki market cap terbesar di bursa, mencapai Rp1.227 triliun.
Tidak hanya saham-saham konglomerat yang membebani IHSG, dua saham bank big cap juga terkena aksi jual. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) minus 1,91 persen, sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi 1,60 persen.
Saham emiten telekomunikasi raksasa PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga tergerus 1,86 persen, menambah beban IHSG.
Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah 0,5 persen ke level Rp16.255 per USD. Bank Indonesia (BI) menyatakan, dikutip dari Reuters, pelemahan ini dipicu oleh respons pasar terhadap keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) serta penguatan saham-saham Amerika Serikat (AS).