“Kami telah melihat beberapa aksi beli saat turun (dip-buying) oleh pedagang algoritmik dalam beberapa hari terakhir. Stok timah juga menurun,” kata seorang pedagang timah.
Model perdagangan algoritmik, yang bertumpu pada sinyal teknikal untuk membeli atau menjual, telah “berfungsi lebih baik” di pasar yang lebih kecil seperti nikel, timah dan seng, tutur Smith.
Persediaan timah turun 9,4 persen sejak awal Juni menjadi 16.297 ton.
Lebih lanjut, aluminium naik 1,3 persen pada USD2.566 per ton, seng terapresiasi 4 persen menjadi USD2.879,5 per ton, timbal naik 0,8 persen menjadi USD2.173 dan nikel menguat 0,7 persen, pada USD17.935 per ton. (ADF)