Ia menambahkan, secara fundamental, kekuatan CNGR sebagai entitas global menjadi dasar spekulasi pasar terhadap skenario backdoor listing.
“CNGR sendiri memiliki aset sebesar USD100 miliar, yang artinya sekitar Rp150 triliun. Sementara di harga saat ini, PACK memiliki market cap di kisaran Rp7 triliun,” tutur Michael.
Apabila benar digunakan sebagai kendaraan backdoor listing, maka menurut Michael, akan ada aksi korporasi besar dari PACK.
“Jika CNGR melakukan backdoor listing dengan perusahaan PACK sebagai cangkang, maka otomatis PACK perlu melakukan aksi korporasi dan menambah jumlah ekuitas senilai asetnya,” Michael memberikan penjelasan lebih lanjut.
Michael menyimpulkan, hal tersebut menjadi dasar pergerakan harga saham PACK yang agresif belakangan ini. “Hal ini yang mendasari pergerakan PACK saat ini.”