Hermanto menjelaskan, salah satu tujuan membawa perseroan untuk go public agar dapat memberi kesempatan kepada para karyawan untuk berinvestasi, para agen, pelanggan, mitra bisnis, serta seluruh stakeholder dan masyarakat untuk menjadi pemegang saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan dan kinerja yang baik, kuat, sehat, serta memiliki reputasi yang baik.
"Selain itu, perusahaan terbuka juga dapat dikelola dengan lebih profesional dan transparan, dengan berpedoman pada good corporate governance," ujar dia.
Sebagai informasi, emiten kesehatan ini menawarkan sebanyak 368 juta saham atau 20,67% dari total modal disetor dan ditempatkan. Perseroan juga telah menyetujui rencana program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA).
Program ESA ini dialokasikan sebanyak-banyaknya 5,00% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak-banyaknya 18,40 juta saham.