“Mengingat kita sudah melihat volume yang memecahkan rekor di bulan Mei menjelang musim puncak tradisional di Q3, Anda dapat memahami mengapa pengirim barang sangat khawatir,” ujar Stausbøll.
Stausbøll berpendapat, pasar spot masih meningkat, konflik di Laut Merah belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dan kemacetan pelabuhan yang kita lihat di Asia dan Eropa akan memerlukan waktu untuk mengurangi tekanannya.
“Pertanyaan besar bagi pasar adalah apakah rekor volume di Mei berarti berkurangnya volume di musim puncak biasanya. Banyak faktor yang berperan, tidak hanya yang mendasari permintaan konsumen, namun juga kegelisahan para pengirim barang yang melakukan pemesanan terlebih dahulu dan potensi tarif lebih lanjut terhadap impor China,” kata Stausbøll.
Meskipun kombinasi ini dapat menjaga permintaan tetap tinggi selama beberapa bulan ke depan, masih mengikuti argumen Stausbøll, harus ada batasan berapa lama tingkat permintaan yang mencapai rekor tersebut dapat bertahan.
Dampak dari rekor tingkat permintaan yang dikombinasikan dengan jarak berlayar yang lebih jauh di sekitar Tanjung Harapan ditunjukkan melalui perhitungan TEU-mil. Data ini mencerminkan jarak yang diangkut setiap kontainer secara global.
TEU-mil telah meningkat sebesar 17,9 persen secara global pada tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pengalihan Laut Merah dan jarak berlayar yang lebih jauh di sekitar Tanjung Harapan (Cape of Good Hope), Afrika Selatan.
Namun, perdagangan yang paling terkena dampak pengalihan Laut Merah adalah perdagangan laut dalam dari Timur Jauh, yang juga merupakan perdagangan yang mendorong tingginya permintaan pengiriman peti kemas melalui laut.
Seandainya kapal kontainer laut terus menggunakan Terusan Suez, TEU-mil akan meningkat lebih kecil, tetapi tetap signifikan, sebesar 8,6 persen pada 2024 hingga saat ini.
Sementara, Indeks Spot Rate dan rute transpasifik Meningkat. Indeks komposit World Container Index (WCI) milik Drewry tumbuh sebesar 12 persen pada pekan lalu, dengan rute Shanghai-New York menunjukkan pertumbuhan paling tajam sebesar 17 persen.
Demikian pula, kurs spot Shanghai-Rotterdam meningkat sebesar 10 persen. Pengirim pada rute transpasifik dapat mengalami kenaikan tarif dua digit pada pekan depan, dengan CMA CGM akan menerapkan tarif USD2.400 per 40ft PSS untuk semua pengiriman dari Asia ke AS mulai hari Senin.
Mengutip Metro Global, Rabu (10/7), karena tingginya permintaan, banyak pengirim barang membayar di atas tarif yang ditetapkan untuk mendapatkan ruang. Ketersediaan ruang angkutan laut dari Asia hingga Eropa telah menurun sebesar 30 persen-40 persen, menyebabkan importir besar harus membayar biaya tambahan jaminan ruang. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.