Lalu, sekitar 2,20% atau Rp1,88 miliar akan dialokasikan untuk pembaharuan IT (system dan perangkat) untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan, seperti server, pengembangan ERP keuangan, CCTV, AC, dan software.
Serta, sisanya sekitar 63,26% akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan, namun tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan operasional serta pembayaran rutin gaji dan tunjangan karyawan outsourcing yang ditempatkan oleh perseroan pada pengguna jasa perseroan, yang ada saat ini maupun yang akan ada di kemudian hari.
“Dengan menggunakan dana hasil IPO, maka struktur permodalan perseroan menjadi lebih baik, dapat mengeksekusi kegiatan operasional dengan lancar, dan diharapkan dapat nilai lebih bagi investor,” pungkas dia.
(DES)