Nama-nama lainnya, saham GPRA tumbuh 2,08 persen, PWON 1,96 persen, PANI 1,77 persen, KIJA 1,10 persen, SATU 1,07 persen, ASRI 0,79 persen, CTRA 0,76 persen, hingga DMAS 0,61 persen.
Penurunan suku bunga acuan BI, dan—secara tidak langsung—The Fed, diperkirakan akan berdampak positif pada saham sektor properti.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya pinjaman bagi perusahaan pengembang properti maupun konsumen yang mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) cenderung turun. Hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap properti, baik untuk hunian maupun investasi.
Selain itu, dengan inflasi yang terkendali dan prospek penurunan suku bunga The Fed (FFR), sentimen pasar terhadap sektor properti kemungkinan akan membaik. Akses yang lebih murah terhadap pembiayaan bisa meningkatkan penjualan.
Saham-saham properti yang mungkin merasakan dampak positif antara lain pengembang besar dengan portofolio KPR yang kuat, serta emiten yang memiliki proyek-proyek properti di area dengan permintaan tinggi.