Adapun analis mengatakan, merosotnya harga saham dari SoftBank menandakan kemunduran dari reli tajam yang didorong oleh harapan pembelian kembali saham (buyback) yang lebih banyak ke depannya.
Informasi saja, hingga penutupan Jumat lalu, harga saham SoftBank sudah melesat 40 persen sejak Oktober 2021.
Sementara pakar pasar mengatakan, melemahnya saham teknologi belakangan bisa jadi faktor yang membebani saham SoftBank yang mengandalkan pertumbuhan perusahaan teknologi.
Menurut Manajer Umum Departemen Riset Tachibana Securities, Shigetoshi Kamada, prospek perusahaan teknologi informasi sedang meredup di tengah perlambatan ekonomi global.
"Harapan untuk pertumbuhan SoftBank Group menyusut karena ada kekhawatiran bahwa nilai perusahaan portofolionya mungkin tidak tumbuh di lingkungan ini,” ungkap Shigetoshi, dilansir dari CNA.
Periset: Melati Kristina
(ADF)