IDXChannel - Meski IHSG sesi I ditutup flat pada perdagangan hari ini (8/6), namun saham sektor infrastruktur sedang unjuk gigi dengan penguatan 0,74 persen, setelah sektor transportasi yang naik 1,25 persen.
Ini karena mayoritas saham sektor infrastruktur bergerak menguat. Bahkan emiten yang kini tengah diterpa isu manipulasi laporan keuangan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), harga sahamnya melonjak pada perdagangan Kamis ini.
Hingga pukul 13.34 WIB, saham WIKA melesat 5,21 persen ke 510, saham ADHI terbang 6,35 persen ke 402, saham JSMR menanjak 1,99 persen ke 3.590, saham PTPP terkerek 3,51 persen ke 590, saham WEGE naik 1,09 persen ke 94.
Selain itu, saham TOTL mendaki 3,85 persen ke 324, saham IPCC menguat 1,44 persen ke 705, saham MTEL merekah 2,38 persen ke 645, dan saham JKON menguat 1,83 persen ke 111, serta saham PPRE yang beranjak 0,93 persen ke 109. Pun dengan saham KRYA yang gaspol 8,45 persen ke 78.
"Sektor infrastruktur menguat 0,74% di sesi I karena didorong oleh rencana pemerintah untuk memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN Karya, seperti WIKA, diikuti katalis positif dari rencana pemerintah untuk menggabungkan BUMN Karya," tulis riset harian Panin Sekuritas.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan suntikan dana negara untuk emiten konstruksi pelat merah telah diusulkan untuk 2023. Dana ini akan digunakan WIKA untuk penyehatan struktur permodalan.
"Kita mengusulkan waktu, sebenarnya di PMN tahun ini (2023), tambahan Rp3,56 triliun (IFG), lalu Wijaya Karya Rp8 triliun, dan PT Hutama Karya Rp12,5 triliun. Tapi dari Menteri Keuangan, kemarin sudah diputuskan, ini menjadi masukan di PMN 2024," kata Erick.
Merespons hal tersebut, WIKA girang. Perseroan menyambut positif usulan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ingin memberikan PMN tambahan senilai Rp8 triliun.
Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya mengatakan, perseroan sedang fokus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, regulator, dan stakeholder lain dalam menyiapkan rencana tersebut.
"Terkait dengan rencana pemberian PMN yang akan diberikan kepada WIKA, hal ini kami serahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN dan kami menyambut baik support tersebut," imbuh Mahendra di Keterbukaan Informasi BEI.
(FAY)