Saham SOLA masuk papan pemantauan khusus karena disuspensi sejak 3 Juni 2024. Alasan suspensi tersebut karena harga saham turun signifikan.
Kinerja SOLA pada tahun lalu cukup tertekan. Per 31 Desember 2023, pendapatan SOLA turun 8,3 persen dari Rp91 milar menjadi Rp83 miliar. Begitu juga dengan laba kotor yang turun 38 persen dari Rp27 miliar menjadi Rp17 miliar.
Direktur Utama SOLA, Mochamad Bhadaiwi mengatakan, penurunan pendapatan perseroan disebabkan tertundanya lelang aspal dari 2023 menjadi 2024 oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatra Selatan.
Bhadaiwi menambahkan, perseroan terus berupaya meningkatkan kegiatan pemasaran dan mengikuti proses lelang untuk mendapatkan proyek maupun pelanggan baru.
"Selain itu, perseroan juga turut aktif menjaga hubungan baik dengan para customer dan perseroan juga terus melakukan analisis terhadap potensi pasar yang dapat kami masuk," katanya.
(RFI)