Meski demikian, Ciptadana Sekuritas memangkas proyeksi pendapatan SSIA untuk 2025 dan 2026 masing-masing sebesar 14,6 persen dan 20,1 persen, menjadi Rp5,48 triliun dan Rp5,59 triliun, akibat perlambatan pencatatan penjualan properti. Namun, dampaknya terhadap NAV dinilai minim.
Riset ini juga memperkirakan sekitar 18 hektare dari total 100 hektare lahan hasil pembelian BYD baru akan diakui pada kuartal III-2025, menyusul pencatatan delapan hektare yang telah dilakukan pada 2024. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.