Pada 6 Desember 2024, SKI melepas 4,68 juta saham KARW. Kemudian, aksi jual berlanjut pada 27 Desember 2024 di mana perusahaan yang dimiliki Keluarga Menaro tersebut melego 4,7 juta saham.
Penjualan tersebut diklaim untuk memperluas free float sehingga kepemilikan saham oleh investor ritel semakin luas. Langkah itu pun dilakukan karena pasca akuisisi, SKI menguasai sebesar 80,19 persen saham KARW. Dengan penjualan itu, porsi kepemilikan saham SKI di KARW masih besar, yakni 79,48 persen.
Pada perdagangan sore ini, harga saham KARW kembali menyentuh batas auto reject bawah (ARB) setelah turun 9,86 persen. Tekanan terhadap saham KARW tersebut usai Bursa Efek Indonesia (BEI) menyematkan status Unusual Market Activity (UMA) karena penurunan terus menerus.
Ike mengaku tak memiliki informasi atau fakta material yang berpotensi memengaruhi nilai efek KARW atau keputusan investasi pemodal.
"Perseroan senantiasa selalu tunduk pada Peraturan Pasar Modal yang berlaku sehingga setiap informasi yang bersifat material akan diumumkan kepada publik melalui SPE OJK/IDX Net website atau website perseroan," kata Ike.
(Rahmat Fiansyah)