"Pendapatan kami akan naik signifikan mulai tahun 2023 menjelang selesainya pembangunan apartemen dan rumah tapak Banyu Bening," kata dia.
Dia menambahkan, guna mempercepat pembangunan apartemen dan landed house, pihaknya berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2022. Dana dari initial public offering (IPO) akan dimanfaatkan untuk modal kerja. “Salah satunya adalah untuk membangun proyek apartemen dan rumah tapak,” kata Cucun.
Pengembang properti ini akan melepas sebanyak-banyaknya 340 juta saham atau setara 6,31% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Perseroan menawarkan harga saham di kisaran Rp 180-200 per saham.
Mengutip prospektus perseroan, total dana hasil IPO yang akan dihimpun oleh perseroan diperkirakan mencapai berkisar Rp 61,2-68 miliar.
“SWID mengalami kelebihan pesanan yang cukup signifikan pada periode book building 17 -23 Juni 2022,” jelas Cucun.