Sementara itu, Direktur PT Superkrane Mitra Utama Tbk Linayati mengatakan, crane super jombo ini segera disewakan untuk proyek PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) dengan kontrak 2-3 bulan senilai Rp5 miliar.
Selanjutnya, crane tersebut digunakan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung selama sembilan bulan di 2019.
Populasi crane jumbo di Indonesia sangat kecil, ungkap Linayati, sementara pasarnya masih sangat besar. Crawler crane berkapasitas besar dapat digunakan untuk pembangunan heavy plant untuk oil & gas, petrochemical plant dan power plant.
Selain itu, pembangunan infrastruktur jembatan layang. Langkah perseroan menambah crane jumbo ini dalam rangka membidik pendapatan Rp720 miliar pada 2019, atau meningkat dari 2018 sebesar Rp600 miliar. Adapun hingga November 2018, perseroan sudah mengantongi pendapatan Rp550 miliar.
Sementara itu, untuk laba bersih 2019, perseroan menargetkan sebesar Rp150 miliar atau tumbuh dari prediksi akhir 2018 sebesar Rp120 miliar. Sebagai gambaran, saat ini Superkrane memiliki crane berjenis mobile, rough terrain, cargo hingga crawler.