Kemudian, pada 28 Juni 1996, Lippo mencatatkan sahamnya di BEI dengan nilai nominal Rp3.250/saham. Setelah go public, Lippo (LPKR) dikabarkan telah menyelesaikan beberapa kali rights issue dan stock split. Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 38% pada tahun keuangan 2021, didukung oleh pertumbuhan pendapatan di bisnis perawatan kesehatan dan real estat.
Pendapatan properti LPKR meningkat 36% YoY menjadi Rp4,41 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh banyaknya proyek kondominium yang telah selesai dibangun seperti Waterfront Estates, Cikarang dan Cendana Homes serta Lippo Village. Pra-penjualan LPKR juga melebihi target 2021. Pra-penjualan 2021 perusahaan sebesar Rp4,96 triliun, tumbuh 86% year-on-year. Pertumbuhan dinamis ini diperkirakan akan berlanjut tahun ini.
Selain pengembangan properti, LPKR juga menghasilkan pendapatan berulang sebesar Rp12,12 triliun dari berbagai bisnis. Sebagian berasal dari pelayanan kesehatan Rp9,38 triliun, pusat perbelanjaan Rp1,44 triliun, jasa manajemen properti Rp1,27 triliun, dan investasi Rp32 miliar. (SNP)