sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sejarah ‘Sell in May and Go Away’, Begini Asal Usulnya, Apakah Ada di Indonesia?

Market news editor Kurnia Nadya
13/05/2025 14:54 WIB
‘Sell in May and go away’ berasal dari Inggris, tepatnya di distrik keuangan di London.
Sejarah ‘Sell in May and Go Away’, Begini Asal Usulnya, Apakah Ada di Indonesia? (Foto: Freepik)
Sejarah ‘Sell in May and Go Away’, Begini Asal Usulnya, Apakah Ada di Indonesia? (Foto: Freepik)

IDXChannel—Bagaimana sejarah ‘sell in May and go away’? Sell in May and go away adalah istilah yang dikenal luas dalam investasi saham, ini terjadi ketika investor menghindari investasi saham pada periode Mei. 

Melansir Investopedia (13/5), slogan ini muncul berlandaskan keyakinan pelaku pasar bahwa saham-saham akan mencatatkan kinerja yang kurang optimal, kurang menguntungkan, dan underperformed

Periode ‘underperformed’ ini diprediksi terjadi selama periode 1 Mei hingga 31 Oktober. Pada negara-negara empat musim, pola ini terbentuk dengan menghindari pembelian saham pada musim panas. 

Lalu dari mana istilah ini muncul? Melansir Corporate Finance Institute, slogan ‘sell in May and go away’ berasal dari Inggris, tepatnya di distrik keuangan di London. Istilah lengkapnya sebenarnya ‘sell in May and go awat, come back on St Leger’s day.’ 

St Leger’s Day adalah event balap kuda yang telah berlangsung sejak 1776, dan merupakan salah satu event balap kuda paling populer di Inggris, di mana salah satu jadwal acaranya berlangsung pada bulan September setiap tahun. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement