Sektor Properti Membaik, WIKA Gedung Kantongi Kontrak Baru Rp2,64 Triliun

IDXChannel - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau biasa dikenal dengan sebutan WIKA Gedung mengklaim bahwa kinerja sektor properti Tanah Air sudah mulai membaik pasca tertekan pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir.
Klaim tersebut diantaranya dibuktikan dengan keberhasilan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk itu membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,64 triliun dalam periode tiga bulan pertama taun 2022 ini. Nilai kontrak tersebut didapatkan dengan komposisi pasar Badan Usaha Milik Negara sebesar 30,5 persen dan swasta sebesar 69,42 persen.
Beberapa kontrak baru tersebut diantaranya meliputi pembangunan gedung fasilitas pengembangan produk PT Bio Farma, proyek revitalisasi Bandara Halim Perdana Usuma, pembangunan Bandara Kediri fase 2, dan Pembangunan Ruko Pracetak di Kota Podomoro Tenjo.
"Untuk keseluruhan (target) di 2022, kami berharap perolehan order book (kontrak yang sedang digarap) sebesar Rp 16,16 triliun, terdiri dari kontrak baru sebesar Rp7,1 triliun dan carry over (kontrak lanjutan tahun sebelumnya) sebesar Rp9,06 triliun," ujar Direktur QHSE dan Pemasaran Wika Gedung, Yulianto, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan, di Jakarta, Selasa (20/4/2022).
Dari target nilai kontrak baru tersebut, menurut Yulianto, sebesar 53,62 persen diproyeksikan bakal didapat dari proyek pemerintah. Sedangkan 32,58 persen didapat dari BUMN serta 13,79 persen sisanya dari klien swasta.
“Komposisi proyek-proyek tersebut merupakan target minimal WEGE sebesar Rp 7,1 triliun yang merupakan target utama yang akan dicapai tahun ini. Selain itu WEGE juga memitigasi dengan menyasar kontrak baru cadangan,” sahut Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko WIKA Gedung, Syailendra Ogan, dalam kesempatan yang sama.
Sementara target pendapatan total, termasuk pendapatan joint operation (JO) 2022, dipatok sebesar Rp 5,87 triliun, atau dengan mengasumsikan adanya pertumbuhan sebesar 52,88 persen dari RKAP 2021 sebesar Rp 3,84 triliun. Sedangkan target laba bersih sebesar Rp319,65 miliar atau meningkat 37,98 persen dari RKAP 2021 yang sebesar Rp231,67 miliar. (TSA)