Pada penghujung 2022, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) resmi akuisisi SMCB 83,52 persen saham. Adapun total saham SMCB yang diakuisisi mencapai 7.533.148.888 saham yang dimiliki oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) dengan nilai transaksi sekitar Rp10,99 triliun. Restrukturisasi ini bertujuan memperkuat tata kelola SMGR Group khususnya di bisnis semen.
Hingga kini tahun 2023, SMCB masih berdiri kokoh sebagai emiten "senior" di BEI. Mengutip website BEI, secara historisnya, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1912 di Batavia.
Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada periode 1956 - 1977 kegiatan pasar modal mengalami kevakuman.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi pasar modal tidak dapat berjalan dengan seharusnya.
Dalam perjalanan dari 1977 pun pasar modal Indonesia tentu menghadapi sejumlah dinamika ekonomi domestik dan global. Namun beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Bursa Efek Jakarta berjalan dibawah Badan Pelaksana Pasar Modal (sebelum berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal, BAPEPAM). Maka, setiap 10 Agustus diperingati sebagai hari ulang tahun pasar modal Indonesia.
(SAN)